24 september 2013
Surat Untuk Mantan Kekasihku
Surat ini
isinya nyata. Kisahnya nyata. Aku nemuin ini di.. Gak bisa aku
sebutkan. Intinya ini adalah real story. Aku cuma mau share aja disini.
Sekaligus untuk jadi bahan renungan untuk diri sendiri dan orang banyak.
Langsung yah :)
Dear mantan kekasih terindahku ..
Hai :)
Apa
kabar? Sudah lama banget ya kita ga bertemu dan berkomunikasi, sekalipun bertemu hanya sekejap dan berbincang hanya sepatah kata. Aku
berharap waktu kamu baca surat ini, kamu baik-baik aja. Kamu sehat dan
lagi tersenyum bahagia. Aku benar-benar merindukanmu. Merindukan semua
yang ada di dirimu. Aku sedang menebak-nebak kamu sedang apa waktu
membaca suratku ini.
Sebelumnya,
aku mohon maaf menghilang begitu aja darimu. Menjauh dari pandanganmu.
Sungguh aku gak ada maksud apa-apa. Aku hanya ingin melupakan kamu. Aku ingin pergi jauh dari
kehidupanmu agar kamu tenang menjalani hidup barumu dengannya. Aku
mengalah untuk kebahagianmu. Sekalipun kamu membenciku. Aku ikhlas :)
Banyak
yang ingin aku tanyakan padamu. Banyak juga yang ingin aku perjelas
kepadamu tapi kamu pergi duluan. Aku hanya ingin mengatakan, aku tidak
pernah membencimu. Dendam apalagi. Bagiku, dendam atau benci untuk
seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidup kita adalah bodoh.
Berarti sama aja aku gak menghargai kamu, kenangan tentangmu dan rasa
sayangmu dulu. Biarlah marah menjadi marah. Airmata menjadi doa. Di
doaku selalu ada kamu. Doa terbaik untukmu yang pernah menjadi yang
terbaik untukku.
Bolehkah aku bertanya padamu?
Bertanya
mengapa secepat itu kamu tinggalkan aku dan secepat itu mendapatkan penggantiku? Mengapa kamu pernah
berbohong padaku? Tidak mengakui kebenaran yang sebenarnya sudah lama ku
ketahui. Jujur, aku marah. Aku marah karena aku kecewa. Kecewa atas
semua pengakuan palsumu. Ini bukan masalah cemburu atas perasaan. Ini
masalah kepercayaan. Katanya kamu mengenal watak? Dimana letakmu
mengenalku sedangkan kamu melakukan hal yang tidak ku sukai? Dimana?
Kamu tau rasanya dikecewakan, digantikan dan dibohongi. Kenapa kamu
melakukan hal yang sama kepada orang yang sayang kepadamu? Kepadaku?
Entahlah.. Hanya kamu dan Tuhan yang tau jawabannya.
Bolehkah
aku mengenangmu? Mengenang segala kenangan indah tentang kita? Aku
masih mengingat baik kenangan-kenangan itu. Yang kamu tinggalkan dan
kamu lupakan..
Aku masih mengingat panggilan kesayangan kita
Aku masih mengingat ketika kita marah-marahan sebelum jadian
Aku masih mengingat ketika kamu menangisi ku
Aku masih mengingat canda tawa senyum bahagia atas rezeki yang kita dapatkan dan bagi bersama
Aku masih mengingat semua tempat kenangan. Kita berdua. Lagu kita. Dan maknanya
Aku masih mengingat ketakutanmu tentang kehilangan aku dan cerita kita
Aku masih mengingat marahmu, kesalmu, letihpun menghadapiku
Aku masih mengingat khawatirmu, cemasmu untuk ku
Aku masih mengingat setiap isi pesan cinta yang aku kirim untukmu
Aku masih mengingat setiap jengkal kenangan tentangmu
Apakah kamu masih ingat. Aku tau. Tentu aja tidak..
Bukan
untuk menyakitimu. Tapi mengenangmu menjadi bagian yang paling
membuatku nyaman. Taukah kamu? Meminta ku mencari yang lebih baik darimu
sesuai mintamu, adalah hal yang mudah. Tapi aku bukan mencari yang
terbaik. Aku mencari seseorang yang nyaman. Untukku, hatiku dan
kehidupanku.
Berbulan-bulan
aku menjalani hidup tanpamu. Menghilangkan kebiasaan kita adalah hal
yang paling sakit dan sulit. Aku terus berusaha bangkit tanpa
melupakanmu. Sedikitpun. Bukan karena aku ga mau. Tapi berusaha
melakukan sesuatu yang dipaksa itu adalah sia-sia dan hasilnya tidak
baik. Jadi, aku menikmatinya. Menikmati kenangan tentangmu dan rasa
sakit itu :)
Mantan terindahku..
Di suratku ini, aku ingin mengatakan kepadamu. Menyampaikan lewat
tulisan singkat ini bahwa aku tidak pernah membencimu. Aku hanya kecewa.
Suatu saat kamu pasti akan mengerti bagaimana rasa yang ku rasakan
sekarang.
Aku
harus jujur padamu, ntahlah. Apakah aku masih merasakan sayang ini atau
tidak. Ku akui. Tidak lagi. Tapi aku tidak berusaha menghapusmu. Aku
ingin waktu yang menjawab dan berbicara. Karena kamu kenangan
terindahku itulah kenapa aku tidak berusaha menghapusmu. Aku ingin kamu
tetap menjadi cerita terindahku yang suatu saat aku ceritakan kepada
Tuhan ketika aku menemui-Nya.
Ketika
kamu mengerti semua yang aku rasakan sekarang, balaslah suratku ini.
Ketika kamu merasakan sedih dan luka sepertiku, hubungi aku maka aku
akan menghiburmu. Tidak peduli keadaan kita bagaimana, aku selalu
menjagamu dan mendengar ceritamu. Ketika kamu menjadi aku, tolong jangan
rapuh. Seperti pesanmu kepadaku dulu.
Sekarang,
di ujung umurku aku menulis surat singkat ini. Mungkin kamu tidak pernah membaca surat ku ini, sudah lama aku mengalami penyakit kanker otak, tetapi aku dan keluargaku menyembunyikan dari kamu karna aku gk ingin kamu mengetahuinya dengan cepat. Aku menemui Sang Pencipta. Dan
aku minta tolong.. Jangan menangis. Aku tidak suka mendengar suara orang
menangis, pun di saat akhir hidupku. Tersenyumlah untukku. Senyum
terindahmu akan membuatku lebih tenang dan bahagia diperistirahatan
terakhirku. Doakanlah aku. Doakan aku, dikehidupan selanjutnya kita
bertemu lagi sebagai aku untuk membahagiakanmu dan menebus segala
kesalahanku untukmu.
Terimakasih untuk waktu yang pernah kita lalui bersama :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar